17 September 2011

what can i say?


aku merasa ada lubang besar di hatiku. menganga lebar, dan susah untuk menemukan penutup yang tepat. bahkan aku sendiri belum mengetahui apa yang sedang melada diriku. aku hanya terpaku menyaksikan segala kehidupan yang terbentang dihadapanku, aku merasa ditinggalkan, diabaikan. saat seperti inilah segala kenangan masa lalu mengusikku kembali. kenangan itu kini tumbuh berkembang menjadi sesuatu yang hebat, dan dengan angkuhnya menginjakku, dan menenggelamkanku ke dalam lumpur. aku susah bernapas, aku susah bergerak, dan saat itu aku hanya memasrahkan diri. menangisi semuanya, semua yang telah terlewati sia-sia selama ini. semuanya pergi, aku tidak beda jauh dengan seonggok batu yang tidak berdaya. membiarkan segala sesuatu menendangnya, melemparkannya, bahkan hanya mendiamkanku. aku lebih memilih menjadi batu dipinggir pantai dan membiarkan seseorang melemparkanku jauh ke pantai, hingga aku berada di kedalaman yang tidak terjangkau oleh siapapun. saat itulah aku akan berteriak, hingga teriakanku tak terdengar sama sekali karena tekanan air.
kenapa semuanya terasa semakin menjauh, semakin tak terjangkau oleh tanganku. aku ingin semuanya tetap sama, tetap menyenangkan, tetap berada di samping kalian semua, hingga aku tidak hanya menyaksikan kehidupan tapi ikut larut dan menyelesaikan kehidupan ini dengan kerja keras, dengan semua kebahagiaan yang kalian bawa untukku.
karena sebenarnya ada yang jauh lebih baik daripada menjadi batu, yaitu menjadi diriku sendiri. menjadi orang yang selalu menyenangkan orang-orang disekitarku, dan tidak menyakiti siapapun.:)




0 komentar:

Posting Komentar