13 November 2012

tugas filsafat pendidikan matematika


Hari/ Tanggal : Selasa, 13 November 2012
Mata kuliah : Filsafat Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu : Prof. Marsigit
Pertanyaan:
Oleh Aris Kartikasari
09313244005

1.Apakah hakekatnya dari hakekat?
2.Kapankah seseorang akan berhenti berfilsafat?
3.Apakah unsur yang paling mendasar dalam kita berfilsafat dengan benar?
4.Manfaat apa yang kita bisa peroleh dari mempelajari filsafat?
5.Siapakah yang mempelajari filsafat?
6.Apakah filsafat mempelajari dirinya sendiri?
7.Apakah arti dari hermeunitika dalam berfilsafat?
8.Apakah khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar/tidak sadar?
9.Apakah filsafat orang lain dapat mempengaruhi filsafat kita?
10.Dalam kondisi apa kita bisa memulai berfilsafat?

Jawaban oleh (Pasttita Ayu L. 09313244017)
 dan Komentar (Aris Kartikasari 09313244005):
1.Sejujurnya saya kurang bisa mengetahui hakekatnya dari hakekat. Oleh karena itu saya merasa hakekatnya dari hakekat adalah Allah SWT. Allah yang paling tahu dan mengetahui, jadi jawabannya adalah Allah.
Komentar :
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena yang maha mengetahui tentang segala sesuatu di alam semesta ini adalah Allah SWT. Manusia hanya mempelajari dan memikirkan yang ada dan yang mungkin ada.
2.Seseorang akan berhenti berfilsafat ketika dia berhenti berpikir dan sudah kehilangan kesadaran atau dengan kata lain orang tersebut sudah meninggal dunia.
Komentar:
 saya setuju dengan jawaban saudari pastita, bahwa berfilsafat adalah kegiatan berpikir dimana setiap manusia yang hidup dan sadar telah diberikan pikiran, dan segala sesuatu yang mampu dikerjakan dengan baik merupakan hasil dari berpikir. Berpikir akan berhenti ketika manusia sudah kehilangan kesadaran atau meninggal dunia.
3.Menurut saya berfilsafat adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya . jadi dasarnya adalah spiritual (Allah dan ajarannya)
Komentar: 
saya setuju dengan jawaban di atas. Menurut apa yang saya baca, berfilsafat adalah berpikir untuk mencari kebenaran yang kita yakini hingga manusia mencari kebenaran tersebut sampai akarnya, dan tidak akan pernah berhenti hingga manusia tersebut benar-benar menemukan kebenaran hakiki. Dalamm mencari kebenaran, manusia membutuhkan berbagai landasan termasuk berpikir dan berdoa. Karena berpikir tidaklah cukup untuk mencapai kebenaran. Karena pada dasarnya kebenaran sejati adalah Allah yang bisa kita dapatkan melalui aspek spiritual.
4.Karena berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat dari filsafat adalah kita belajar untuk memahami suatu masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Serta memberikan argumentasi yang cukup terhadap masalah tersebut.
Komentar: 
saya setuju dengan jawaban tersebut, dimana berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat berfilsafat sama dengan manfaat berpikir, dimana manusia berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.
5.Yang membelajari filsafat adalah manusia yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berpikir.
Komentar: 
jawaban tersebut tepat menurut saya, karena yang dibekali pikiran oleh Allah adalah manusia, maka yang mampu berpikir adalah manusia yang memiliki kesadaran, karena apabila manusia tidak memiliki kesadaran, niscaya dia tidak akan mampu berpikir lagi. Contohnya adalah orang yang meninggal dunia.
6.Iya, karena filsafat merupakan berpikir dan refleksi, jadi perlunya refleksi yang menunjukkan filsafat juga mempelajari dirinya sendiri.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, filsafat adalah ilmu berpikir, segala sesuatu yang ada dan tidak ada dipikirkan melalui filsafat. Dan filsafat itu sendiri merupakan objek dari berpikir, jadi benar adanya bahwa filsafat mempelajari dirinya sendiri.
7.Hermeneutika adalah metode dalam mempelajari filsafat. Hermeneutika mengandung makna menerjemahkan dan diterjemahkan mengenai fenomena alam. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeun yang artinya dewa pembisik. Hermeneutika daoat berbentuk fungsi linear (misalnya waktu ) dan dapat pula berbentuk cycle (melingkar) misalnya hal-hal yang berulang.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, bahwa pada kuliah sebelumnya Prof. Marsigit seringkali mengungkapkan hermeneutika yang memiliki arti diterjemahkan dan menerjemahkan.
8.Apabila khayalan dilakukan secara tidak sadar maka orang tersebut bisa mengalami gangguan jiwa. Jadi khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar.
Komentar:
Berkhayal kadang akan  membuat manusia senang, karena dari khayalan tersebutlah manusia mampu mencapai apa yang dia inginkan. Namun apabila dalam berkhayal manusia tidak dibekali pikiran dan spiritualm maka manusia akan menjadi giladan kehilangan kesadaran.
9.Iya, dapat mempengaruhi. Karena filsafat merupakan berpikir, jadi bisa dipengaruhi orang lain melalui argumen.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena terkadang saya mengalami sendiri hal ini, saat saya berpikir tentang sesuatu, akan selalu ada orang yang berpikiran lain dan mampu mempengaruhi argumen saya, dan itu tidak menjadi masalah karena setiap manusia memiliki pikiran masing-masing.
10.Orang dapat dikatakan layak untuk memulai filsafat ketika dia dalam keadaan sadar dan dapat berpikir. Jadi apabila kita mampu merefleksikan hidup dan menggunakan akal dan pengalaman sudah cukup menunjukkan bahwa kita bisa berfilsafat dan siap untuk memulai berfilsafat.
Komentar: 
Saya juga setuju dengan jawaban tersebut, karena berfilsafat adalah berpikir  sehingga untuk berpikir manusia harus memiliki kesadaran. Maka mulai berfilsafat saat dia memiliki kesadaran.




read more “tugas filsafat pendidikan matematika”

tugas filsafat pendidikan matematika


Hari/ Tanggal : Selasa, 13 November 2012
Mata kuliah : Filsafat Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu : Prof. Marsigit
Pertanyaan:
Oleh Aris Kartikasari
09313244005

1.Apakah hakekatnya dari hakekat?
2.Kapankah seseorang akan berhenti berfilsafat?
3.Apakah unsur yang paling mendasar dalam kita berfilsafat dengan benar?
4.Manfaat apa yang kita bisa peroleh dari mempelajari filsafat?
5.Siapakah yang mempelajari filsafat?
6.Apakah filsafat mempelajari dirinya sendiri?
7.Apakah arti dari hermeunitika dalam berfilsafat?
8.Apakah khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar/tidak sadar?
9.Apakah filsafat orang lain dapat mempengaruhi filsafat kita?
10.Dalam kondisi apa kita bisa memulai berfilsafat?

Jawaban oleh (Pasttita Ayu L. 09313244017)
 dan Komentar (Aris Kartikasari 09313244005):
1.Sejujurnya saya kurang bisa mengetahui hakekatnya dari hakekat. Oleh karena itu saya merasa hakekatnya dari hakekat adalah Allah SWT. Allah yang paling tahu dan mengetahui, jadi jawabannya adalah Allah.
Komentar :
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena yang maha mengetahui tentang segala sesuatu di alam semesta ini adalah Allah SWT. Manusia hanya mempelajari dan memikirkan yang ada dan yang mungkin ada.
2.Seseorang akan berhenti berfilsafat ketika dia berhenti berpikir dan sudah kehilangan kesadaran atau dengan kata lain orang tersebut sudah meninggal dunia.
Komentar:
 saya setuju dengan jawaban saudari pastita, bahwa berfilsafat adalah kegiatan berpikir dimana setiap manusia yang hidup dan sadar telah diberikan pikiran, dan segala sesuatu yang mampu dikerjakan dengan baik merupakan hasil dari berpikir. Berpikir akan berhenti ketika manusia sudah kehilangan kesadaran atau meninggal dunia.
3.Menurut saya berfilsafat adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya . jadi dasarnya adalah spiritual (Allah dan ajarannya)
Komentar: 
saya setuju dengan jawaban di atas. Menurut apa yang saya baca, berfilsafat adalah berpikir untuk mencari kebenaran yang kita yakini hingga manusia mencari kebenaran tersebut sampai akarnya, dan tidak akan pernah berhenti hingga manusia tersebut benar-benar menemukan kebenaran hakiki. Dalamm mencari kebenaran, manusia membutuhkan berbagai landasan termasuk berpikir dan berdoa. Karena berpikir tidaklah cukup untuk mencapai kebenaran. Karena pada dasarnya kebenaran sejati adalah Allah yang bisa kita dapatkan melalui aspek spiritual.
4.Karena berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat dari filsafat adalah kita belajar untuk memahami suatu masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Serta memberikan argumentasi yang cukup terhadap masalah tersebut.
Komentar: 
saya setuju dengan jawaban tersebut, dimana berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat berfilsafat sama dengan manfaat berpikir, dimana manusia berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.
5.Yang membelajari filsafat adalah manusia yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berpikir.
Komentar: 
jawaban tersebut tepat menurut saya, karena yang dibekali pikiran oleh Allah adalah manusia, maka yang mampu berpikir adalah manusia yang memiliki kesadaran, karena apabila manusia tidak memiliki kesadaran, niscaya dia tidak akan mampu berpikir lagi. Contohnya adalah orang yang meninggal dunia.
6.Iya, karena filsafat merupakan berpikir dan refleksi, jadi perlunya refleksi yang menunjukkan filsafat juga mempelajari dirinya sendiri.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, filsafat adalah ilmu berpikir, segala sesuatu yang ada dan tidak ada dipikirkan melalui filsafat. Dan filsafat itu sendiri merupakan objek dari berpikir, jadi benar adanya bahwa filsafat mempelajari dirinya sendiri.
7.Hermeneutika adalah metode dalam mempelajari filsafat. Hermeneutika mengandung makna menerjemahkan dan diterjemahkan mengenai fenomena alam. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeun yang artinya dewa pembisik. Hermeneutika daoat berbentuk fungsi linear (misalnya waktu ) dan dapat pula berbentuk cycle (melingkar) misalnya hal-hal yang berulang.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, bahwa pada kuliah sebelumnya Prof. Marsigit seringkali mengungkapkan hermeneutika yang memiliki arti diterjemahkan dan menerjemahkan.
8.Apabila khayalan dilakukan secara tidak sadar maka orang tersebut bisa mengalami gangguan jiwa. Jadi khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar.
Komentar:
Berkhayal kadang akan  membuat manusia senang, karena dari khayalan tersebutlah manusia mampu mencapai apa yang dia inginkan. Namun apabila dalam berkhayal manusia tidak dibekali pikiran dan spiritualm maka manusia akan menjadi giladan kehilangan kesadaran.
9.Iya, dapat mempengaruhi. Karena filsafat merupakan berpikir, jadi bisa dipengaruhi orang lain melalui argumen.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena terkadang saya mengalami sendiri hal ini, saat saya berpikir tentang sesuatu, akan selalu ada orang yang berpikiran lain dan mampu mempengaruhi argumen saya, dan itu tidak menjadi masalah karena setiap manusia memiliki pikiran masing-masing.
10.Orang dapat dikatakan layak untuk memulai filsafat ketika dia dalam keadaan sadar dan dapat berpikir. Jadi apabila kita mampu merefleksikan hidup dan menggunakan akal dan pengalaman sudah cukup menunjukkan bahwa kita bisa berfilsafat dan siap untuk memulai berfilsafat.
Komentar: 
Saya juga setuju dengan jawaban tersebut, karena berfilsafat adalah berpikir  sehingga untuk berpikir manusia harus memiliki kesadaran. Maka mulai berfilsafat saat dia memiliki kesadaran.




read more “tugas filsafat pendidikan matematika”

tugas filsafat pendidikan matematika


Hari/ Tanggal : Selasa, 13 November 2012
Mata kuliah : Filsafat Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu : Prof. Marsigit

Pertanyaan:
Oleh Aris Kartikasari
09313244005

1.Apakah hakekatnya dari hakekat?
2.Kapankah seseorang akan berhenti berfilsafat?
3.Apakah unsur yang paling mendasar dalam kita berfilsafat dengan benar?
4.Manfaat apa yang kita bisa peroleh dari mempelajari filsafat?
5.Siapakah yang mempelajari filsafat?
6.Apakah filsafat mempelajari dirinya sendiri?
7.Apakah arti dari hermeunitika dalam berfilsafat?
8.Apakah khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar/tidak sadar?
9.Apakah filsafat orang lain dapat mempengaruhi filsafat kita?
10.Dalam kondisi apa kita bisa memulai berfilsafat?

Jawaban oleh (Pasttita Ayu L. 09313244017)
 dan Komentar (Aris Kartikasari 09313244005):
1.Sejujurnya saya kurang bisa mengetahui hakekatnya dari hakekat. Oleh karena itu saya merasa hakekatnya dari hakekat adalah Allah SWT. Allah yang paling tahu dan mengetahui, jadi jawabannya adalah Allah.
Komentar :
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena yang maha mengetahui tentang segala sesuatu di alam semesta ini adalah Allah SWT. Manusia hanya mempelajari dan memikirkan yang ada dan yang mungkin ada.
2.Seseorang akan berhenti berfilsafat ketika dia berhenti berpikir dan sudah kehilangan kesadaran atau dengan kata lain orang tersebut sudah meninggal dunia.
Komentar:
 saya setuju dengan jawaban saudari pastita, bahwa berfilsafat adalah kegiatan berpikir dimana setiap manusia yang hidup dan sadar telah diberikan pikiran, dan segala sesuatu yang mampu dikerjakan dengan baik merupakan hasil dari berpikir. Berpikir akan berhenti ketika manusia sudah kehilangan kesadaran atau meninggal dunia.
3.Menurut saya berfilsafat adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya . jadi dasarnya adalah spiritual (Allah dan ajarannya)
Komentar: 
saya setuju dengan jawaban di atas. Menurut apa yang saya baca, berfilsafat adalah berpikir untuk mencari kebenaran yang kita yakini hingga manusia mencari kebenaran tersebut sampai akarnya, dan tidak akan pernah berhenti hingga manusia tersebut benar-benar menemukan kebenaran hakiki. Dalamm mencari kebenaran, manusia membutuhkan berbagai landasan termasuk berpikir dan berdoa. Karena berpikir tidaklah cukup untuk mencapai kebenaran. Karena pada dasarnya kebenaran sejati adalah Allah yang bisa kita dapatkan melalui aspek spiritual.
4.Karena berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat dari filsafat adalah kita belajar untuk memahami suatu masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Serta memberikan argumentasi yang cukup terhadap masalah tersebut.
Komentar: 
saya setuju dengan jawaban tersebut, dimana berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat berfilsafat sama dengan manfaat berpikir, dimana manusia berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.
5.Yang membelajari filsafat adalah manusia yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berpikir.
Komentar: 
jawaban tersebut tepat menurut saya, karena yang dibekali pikiran oleh Allah adalah manusia, maka yang mampu berpikir adalah manusia yang memiliki kesadaran, karena apabila manusia tidak memiliki kesadaran, niscaya dia tidak akan mampu berpikir lagi. Contohnya adalah orang yang meninggal dunia.
6.Iya, karena filsafat merupakan berpikir dan refleksi, jadi perlunya refleksi yang menunjukkan filsafat juga mempelajari dirinya sendiri.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, filsafat adalah ilmu berpikir, segala sesuatu yang ada dan tidak ada dipikirkan melalui filsafat. Dan filsafat itu sendiri merupakan objek dari berpikir, jadi benar adanya bahwa filsafat mempelajari dirinya sendiri.
7.Hermeneutika adalah metode dalam mempelajari filsafat. Hermeneutika mengandung makna menerjemahkan dan diterjemahkan mengenai fenomena alam. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeun yang artinya dewa pembisik. Hermeneutika daoat berbentuk fungsi linear (misalnya waktu ) dan dapat pula berbentuk cycle (melingkar) misalnya hal-hal yang berulang.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, bahwa pada kuliah sebelumnya Prof. Marsigit seringkali mengungkapkan hermeneutika yang memiliki arti diterjemahkan dan menerjemahkan.
8.Apabila khayalan dilakukan secara tidak sadar maka orang tersebut bisa mengalami gangguan jiwa. Jadi khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar.
Komentar:
Berkhayal kadang akan  membuat manusia senang, karena dari khayalan tersebutlah manusia mampu mencapai apa yang dia inginkan. Namun apabila dalam berkhayal manusia tidak dibekali pikiran dan spiritualm maka manusia akan menjadi giladan kehilangan kesadaran.
9.Iya, dapat mempengaruhi. Karena filsafat merupakan berpikir, jadi bisa dipengaruhi orang lain melalui argumen.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena terkadang saya mengalami sendiri hal ini, saat saya berpikir tentang sesuatu, akan selalu ada orang yang berpikiran lain dan mampu mempengaruhi argumen saya, dan itu tidak menjadi masalah karena setiap manusia memiliki pikiran masing-masing.
10.Orang dapat dikatakan layak untuk memulai filsafat ketika dia dalam keadaan sadar dan dapat berpikir. Jadi apabila kita mampu merefleksikan hidup dan menggunakan akal dan pengalaman sudah cukup menunjukkan bahwa kita bisa berfilsafat dan siap untuk memulai berfilsafat.
Komentar: 
Saya juga setuju dengan jawaban tersebut, karena berfilsafat adalah berpikir  sehingga untuk berpikir manusia harus memiliki kesadaran. Maka mulai berfilsafat saat dia memiliki kesadaran.




read more “tugas filsafat pendidikan matematika”

Hari/ Tanggal              : Selasa, 13 November 2012
Mata kuliah                 : Filsafat Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu        : Prof. Marsigit

Pertanyaan:
Oleh Aris Kartikasari
09313244005

  1. Apakah hakekatnya dari hakekat?
  2. Kapankah seseorang akan berhenti berfilsafat?
  3. Apakah unsur yang paling mendasar dalam kita berfilsafat dengan benar?
  4. Manfaat apa yang kita bisa peroleh dari mempelajari filsafat?
  5. Siapakah yang mempelajari filsafat?
  6. Apakah filsafat mempelajari dirinya sendiri?
  7. Apakah arti dari hermeunitika dalam berfilsafat?
  8. Apakah khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar/tidak sadar?
  9. Apakah filsafat orang lain dapat mempengaruhi filsafat kita?
  10. Dalam kondisi apa kita bisa memulai berfilsafat?

Jawaban oleh (Pasttita Ayu L. 09313244017)
 dan Komentar (Aris Kartikasari 09313244005):
  1. Sejujurnya saya kurang bisa mengetahui hakekatnya dari hakekat. Oleh karena itu saya merasa hakekatnya dari hakekat adalah Allah SWT. Allah yang paling tahu dan mengetahui, jadi jawabannya adalah Allah.
Komentar :
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena yang maha mengetahui tentang segala sesuatu di alam semesta ini adalah Allah SWT. Manusia hanya mempelajari dan memikirkan yang ada dan yang mungkin ada.
  1. Seseorang akan berhenti berfilsafat ketika dia berhenti berpikir dan sudah kehilangan kesadaran atau dengan kata lain orang tersebut sudah meninggal dunia.
Komentar:
saya setuju dengan jawaban saudari pastita, bahwa berfilsafat adalah kegiatan berpikir dimana setiap manusia yang hidup dan sadar telah diberikan pikiran, dan segala sesuatu yang mampu dikerjakan dengan baik merupakan hasil dari berpikir. Berpikir akan berhenti ketika manusia sudah kehilangan kesadaran atau meninggal dunia.
  1. Menurut saya berfilsafat adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya . jadi dasarnya adalah spiritual (Allah dan ajarannya)
Komentar:
saya setuju dengan jawaban di atas. Menurut apa yang saya baca, berfilsafat adalah berpikir untuk mencari kebenaran yang kita yakini hingga manusia mencari kebenaran tersebut sampai akarnya, dan tidak akan pernah berhenti hingga manusia tersebut benar-benar menemukan kebenaran hakiki. Dalamm mencari kebenaran, manusia membutuhkan berbagai landasan termasuk berpikir dan berdoa. Karena berpikir tidaklah cukup untuk mencapai kebenaran. Karena pada dasarnya kebenaran sejati adalah Allah yang bisa kita dapatkan melalui aspek spiritual.
  1. Karena berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat dari filsafat adalah kita belajar untuk memahami suatu masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Serta memberikan argumentasi yang cukup terhadap masalah tersebut.
Komentar:
saya setuju dengan jawaban tersebut, dimana berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat berfilsafat sama dengan manfaat berpikir, dimana manusia berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.
  1. Yang membelajari filsafat adalah manusia yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berpikir.
Komentar:
jawaban tersebut tepat menurut saya, karena yang dibekali pikiran oleh Allah adalah manusia, maka yang mampu berpikir adalah manusia yang memiliki kesadaran, karena apabila manusia tidak memiliki kesadaran, niscaya dia tidak akan mampu berpikir lagi. Contohnya adalah orang yang meninggal dunia.
  1. Iya, karena filsafat merupakan berpikir dan refleksi, jadi perlunya refleksi yang menunjukkan filsafat juga mempelajari dirinya sendiri.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, filsafat adalah ilmu berpikir, segala sesuatu yang ada dan tidak ada dipikirkan melalui filsafat. Dan filsafat itu sendiri merupakan objek dari berpikir, jadi benar adanya bahwa filsafat mempelajari dirinya sendiri.
  1. Hermeneutika adalah metode dalam mempelajari filsafat. Hermeneutika mengandung makna menerjemahkan dan diterjemahkan mengenai fenomena alam. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeun yang artinya dewa pembisik. Hermeneutika daoat berbentuk fungsi linear (misalnya waktu ) dan dapat pula berbentuk cycle (melingkar) misalnya hal-hal yang berulang.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, bahwa pada kuliah sebelumnya Prof. Marsigit seringkali mengungkapkan hermeneutika yang memiliki arti diterjemahkan dan menerjemahkan.
  1. Apabila khayalan dilakukan secara tidak sadar maka orang tersebut bisa mengalami gangguan jiwa. Jadi khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar.
Komentar:
Berkhayal kadang akan  membuat manusia senang, karena dari khayalan tersebutlah manusia mampu mencapai apa yang dia inginkan. Namun apabila dalam berkhayal manusia tidak dibekali pikiran dan spiritualm maka manusia akan menjadi giladan kehilangan kesadaran.
  1. Iya, dapat mempengaruhi. Karena filsafat merupakan berpikir, jadi bisa dipengaruhi orang lain melalui argumen.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena terkadang saya mengalami sendiri hal ini, saat saya berpikir tentang sesuatu, akan selalu ada orang yang berpikiran lain dan mampu mempengaruhi argumen saya, dan itu tidak menjadi masalah karena setiap manusia memiliki pikiran masing-masing.
  1. Orang dapat dikatakan layak untuk memulai filsafat ketika dia dalam keadaan sadar dan dapat berpikir. Jadi apabila kita mampu merefleksikan hidup dan menggunakan akal dan pengalaman sudah cukup menunjukkan bahwa kita bisa berfilsafat dan siap untuk memulai berfilsafat.
Komentar:
Saya juga setuju dengan jawaban tersebut, karena berfilsafat adalah berpikir  sehingga untuk berpikir manusia harus memiliki kesadaran. Maka mulai berfilsafat saat dia memiliki kesadaran.

read more “ ”

Hari/ Tanggal              : Selasa, 13 November 2012
Mata kuliah                 : Filsafat Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu        : Prof. Marsigit

Pertanyaan:
Oleh Aris Kartikasari
09313244005

  1. Apakah hakekatnya dari hakekat?
  2. Kapankah seseorang akan berhenti berfilsafat?
  3. Apakah unsur yang paling mendasar dalam kita berfilsafat dengan benar?
  4. Manfaat apa yang kita bisa peroleh dari mempelajari filsafat?
  5. Siapakah yang mempelajari filsafat?
  6. Apakah filsafat mempelajari dirinya sendiri?
  7. Apakah arti dari hermeunitika dalam berfilsafat?
  8. Apakah khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar/tidak sadar?
  9. Apakah filsafat orang lain dapat mempengaruhi filsafat kita?
  10. Dalam kondisi apa kita bisa memulai berfilsafat?

Jawaban oleh (Pasttita Ayu L. 09313244017)
 dan Komentar (Aris Kartikasari 09313244005):
  1. Sejujurnya saya kurang bisa mengetahui hakekatnya dari hakekat. Oleh karena itu saya merasa hakekatnya dari hakekat adalah Allah SWT. Allah yang paling tahu dan mengetahui, jadi jawabannya adalah Allah.
Komentar :
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena yang maha mengetahui tentang segala sesuatu di alam semesta ini adalah Allah SWT. Manusia hanya mempelajari dan memikirkan yang ada dan yang mungkin ada.
  1. Seseorang akan berhenti berfilsafat ketika dia berhenti berpikir dan sudah kehilangan kesadaran atau dengan kata lain orang tersebut sudah meninggal dunia.
Komentar:
saya setuju dengan jawaban saudari pastita, bahwa berfilsafat adalah kegiatan berpikir dimana setiap manusia yang hidup dan sadar telah diberikan pikiran, dan segala sesuatu yang mampu dikerjakan dengan baik merupakan hasil dari berpikir. Berpikir akan berhenti ketika manusia sudah kehilangan kesadaran atau meninggal dunia.
  1. Menurut saya berfilsafat adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya . jadi dasarnya adalah spiritual (Allah dan ajarannya)
Komentar:
saya setuju dengan jawaban di atas. Menurut apa yang saya baca, berfilsafat adalah berpikir untuk mencari kebenaran yang kita yakini hingga manusia mencari kebenaran tersebut sampai akarnya, dan tidak akan pernah berhenti hingga manusia tersebut benar-benar menemukan kebenaran hakiki. Dalamm mencari kebenaran, manusia membutuhkan berbagai landasan termasuk berpikir dan berdoa. Karena berpikir tidaklah cukup untuk mencapai kebenaran. Karena pada dasarnya kebenaran sejati adalah Allah yang bisa kita dapatkan melalui aspek spiritual.
  1. Karena berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat dari filsafat adalah kita belajar untuk memahami suatu masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Serta memberikan argumentasi yang cukup terhadap masalah tersebut.
Komentar:
saya setuju dengan jawaban tersebut, dimana berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat berfilsafat sama dengan manfaat berpikir, dimana manusia berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah.
  1. Yang membelajari filsafat adalah manusia yang memiliki kesadaran dan kemampuan untuk berpikir.
Komentar:
jawaban tersebut tepat menurut saya, karena yang dibekali pikiran oleh Allah adalah manusia, maka yang mampu berpikir adalah manusia yang memiliki kesadaran, karena apabila manusia tidak memiliki kesadaran, niscaya dia tidak akan mampu berpikir lagi. Contohnya adalah orang yang meninggal dunia.
  1. Iya, karena filsafat merupakan berpikir dan refleksi, jadi perlunya refleksi yang menunjukkan filsafat juga mempelajari dirinya sendiri.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, filsafat adalah ilmu berpikir, segala sesuatu yang ada dan tidak ada dipikirkan melalui filsafat. Dan filsafat itu sendiri merupakan objek dari berpikir, jadi benar adanya bahwa filsafat mempelajari dirinya sendiri.
  1. Hermeneutika adalah metode dalam mempelajari filsafat. Hermeneutika mengandung makna menerjemahkan dan diterjemahkan mengenai fenomena alam. Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani hermeun yang artinya dewa pembisik. Hermeneutika daoat berbentuk fungsi linear (misalnya waktu ) dan dapat pula berbentuk cycle (melingkar) misalnya hal-hal yang berulang.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban tersebut, bahwa pada kuliah sebelumnya Prof. Marsigit seringkali mengungkapkan hermeneutika yang memiliki arti diterjemahkan dan menerjemahkan.
  1. Apabila khayalan dilakukan secara tidak sadar maka orang tersebut bisa mengalami gangguan jiwa. Jadi khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar.
Komentar:
Berkhayal kadang akan  membuat manusia senang, karena dari khayalan tersebutlah manusia mampu mencapai apa yang dia inginkan. Namun apabila dalam berkhayal manusia tidak dibekali pikiran dan spiritualm maka manusia akan menjadi giladan kehilangan kesadaran.
  1. Iya, dapat mempengaruhi. Karena filsafat merupakan berpikir, jadi bisa dipengaruhi orang lain melalui argumen.
Komentar:
Saya setuju dengan jawaban di atas, karena terkadang saya mengalami sendiri hal ini, saat saya berpikir tentang sesuatu, akan selalu ada orang yang berpikiran lain dan mampu mempengaruhi argumen saya, dan itu tidak menjadi masalah karena setiap manusia memiliki pikiran masing-masing.
  1. Orang dapat dikatakan layak untuk memulai filsafat ketika dia dalam keadaan sadar dan dapat berpikir. Jadi apabila kita mampu merefleksikan hidup dan menggunakan akal dan pengalaman sudah cukup menunjukkan bahwa kita bisa berfilsafat dan siap untuk memulai berfilsafat.
Komentar:
Saya juga setuju dengan jawaban tersebut, karena berfilsafat adalah berpikir  sehingga untuk berpikir manusia harus memiliki kesadaran. Maka mulai berfilsafat saat dia memiliki kesadaran.

read more “ ”