17 September 2011


MATH PROGRAMS FOR INTERNATIONAL COOPERATION IN INDONESIA
By Marsigit,
Faculty of Mathematics and Science, the State University of Yogyakarta, Indonesia
Ikhtisar oleh:Aris Kartikasari
Tujuan sistem pendidikan di Indonesia, seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 meliputi: (a) meningkatkan pengabdian penuh kepada Allah SWT, (b) mengembangkan kecerdasan dan keterampilan individu; (c) mendorong sikap positif kemandirian dan pengembangan, (d) memastikan bahwa semua anak dapat menulis dan menbaca, dalam hal ini mendapatkan pendidikan.
Sistem pendidikan Indonesia saat ini masih menjadikan guru sebagai pusat dari kegiatan belajar mengajar. Guru diarahkan untuk memberikan penjelasan dan pertanyaan kepada siswa, dan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan kertas dan pensil. Tantangan bagi pendidik dalam dekade berikutnya adalah untuk meningkatkan belajar siswa dan keterampilan yang lebih tinggi di matematika, guru harus mengatur instruksi untuk melibatkan anak-anak sehingga mereka secara aktif membangun pengetahuan dengan pemahaman mereka sendiri (Peterson di Grouws, et al., 1988).
ketidakberhasilan proyek untuk mempromosikan perubahan pendidikan di Indonesia karena beberapa kendala seperti: (1) kompleksitas lingkungan pendidikan, (2) keterbatasan anggaran, (3) kurangnya sumber daya pendidikan dan fasilitas, (4) divergensi dari konteks pendidikan seperti etnisitas, budaya, geografi, dan nilai budaya, (5) kurangnya pemahaman guru tentang teori-teori baik praktek mengajar dan bagaimana untuk menerapkannya, dan (6) pengembangan pendidikan berbasis pada sifat dari ilmu dasar dan pendidikan, atau berdasarkan kebutuhan untuk keterampilan bersaing di era global.
Dalam pembelajaran matematika di Indonesia, beberapa penyebab masih kurangnya keefektifan proses belajar mengajar dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang, yaitu dari segi guru dan matematika, dari segi ini guru haruslah meningkatkan kemampuan mengajar dan memanage kelas. Yang kedua adalah ditinjau dari segi kurikulum, bahwa guru di Indonesia guru kesulitan untuk menganalisis petunjuk program pembelajaran,dan beberapa masalah lainnya. Yang ketiga ditinjau dari segi pendekatan pembelajaran, kebanyakan guruu menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajaran matematika dan IPA. Selanjutnya ditinjau dari fasilitas dan buku bacaan,  dan yang terakhir ditinjau dari segi asesemen.
Untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, perlu adanya beberapa perbaikan, diantaranya: (1) mengimplementasikan kurikulum yang lebih cocok yaitu lebih sederhana dan
fleksibel, (2) mendefinisikan kembali peran guru yaitu guru harus memfasilitasi kebutuhan siswa untuk belajar, (3) mendefinisikan kembali peran kepala sekolah, kepala sekolah harus mendukung pengembangan profesional guru dengan memungkinkan mereka menghadiri dan berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah dan pelatihan, (4) mendefinisikan kembali peran sekolah; sekolah harus mempromosikan manajemen berbasis sekolah, (5) mendefinisikan kembali peran pengawas; pengawas perlu memiliki latar belakang yang sama dengan guru mereka mengawasi agar dapat melakukan akademis supervisi, (6) peningkatan otonomi guru dalam mencoba menerapkan inovasi dalam matematika dan ilmu pengajaran dan pembelajaran, dan (7) mempromosikan kolaborasi yang lebih baik antara sekolah dan universitas, komunikasi antara dosen dan guru harus ditingkatkan, ini dapat dilakukan melalui penelitian tindakan kolaboratif dan bertukar pengalaman melalui seminar dan lokakarya.
Salah satu pendidikan yang maju di dunia adalah di negara jepang. (Nishitani, 2002) menyatakan bahwa karakteristik program baru studi di Jepang terdiri dari: (a) pengurangan isi pembelajaran, (b) penurunan jumlah kelas, (c) komprehensif lima hari minggu sekolah, (d) studi yang terintegrasi kegiatan matematika, (e) kegiatan praktis dan operasional dan kegiatan pemecahan masalah dan sebagainya, (e) pembelajaran aktif , (f) memiliki tujuan pembelajaran jelas, (g) memiliki minat pada pelajaran, (h) memiliki perspektif untuk memecahkan masalah, (i) memiliki rasa kepuasan dan sukacita, dan (j) memperoleh cara belajar.

0 komentar:

Posting Komentar