27 September 2011

lets pray



Kekuatan Berdoa
Rasulullah saw pernah bersabda, “Doa adalah intisari ibadah” (HR. Tirmidzi). Dari hadits ini kita dapat menyimpulkan bahwa doa adalah elemen yang sangat penting. Ibarat satu tubuh, berdoa adalah kepala dari tubuh tersebut. Berdoa adalah bukti bahwa seorang hamba ingin dekat kepada Alllah Swt, percaya akan kehebatan Sang Maha Pencipta, dan merupakan bentuk kerendahan diri seorang hamba.
.
Manusia adalah makhluk yang lemah, yang tidak mempunyai daya dan kekuatan apapun tanpa izin dari Allah Swt. Sungguh kita semua ini tidak akan mampu hidup barang sedetik pun tanpa kasih sayang dari-Nya. Saat kita menyadari keterbatasan ini, sudah sepantasnya kita menjadikan Allah Swt sebagai tempat bersandar satu-satunya untuk meminta pertolongan dan memohon perlindungan.
.
Namun karena kebodohan manusia, masih ada saja, bahkan mungkin banyak, orang-orang yang merasa sombong dan melupakan Tuhannya. Masih banyak orang yang merasa sudah tidak membutuhkan-Nya, tidak mengenal segala bentuk kemurahan-Nya untuk meminta apapun kepada-Nya. Padahal, Allah Swt sendiri yang sudah berfirman, “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku-kabulkan bagimu..” (QS. Al-Mukmin: 60)
.
Berdoa adalah senjata bagi kaum mukmin. Untuk memperoleh kebahagiaan dunia akhirat, kita harus banyak berdoa kepada-Nya. Namun tentu saja, sebanyak apapun kita berdoa untuk meraih cita-cita, jika tidak disertai dengan usaha, maka hasilnya akan nol besar. Seperti sebuah pepatah, “Doa tanpa usaha itu bohong, dan usaha tanpa doa itu sombong”. Usaha menjadi unsur yang wajib sebagai syarat tercapainya sebuah cita-cita.
.
Allah Swt selalu mengabulkan doa setiap hamba-Nya. Rasulullah saw bersabda: “Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari 3 hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani).
.
Dari hadits di atas, jelas sekali bahwa Allah Swt akan selalu mengabulkan setiap doa. Cuma, dalam bentuk seperti apa yang kita ga tau. Jadi kesimpulannya adalah, Allah Swt akan selalu menjawab doa para hamba-Nya dengan 3 cara, yaitu yesnot now and there is a better option. Berarti, tidak ada jawaban no.
.
Mengapa Doa Tidak Dikabulkan?
Pernah ga terkadang kita menginginkan sesuatu tapi blom dikasih oleh Allah Swt? Mungkin jawaban mayoritasnya adalah, “bukan pernah lagi, tapi SERING!” hehehe..  But that’s fine, saya pun demikian. Kok bisa ya? Bukankah Allah Swt sendiri yang sudah berfirman seperti yang tertulis di ayat di atas bahwa Dia akan mengabulkan semua permohonan hamba-Nya.
.
Itu memang benar, bahwa Allah Swt akan selalu mengabulkan doa-doa hamba-Nya karena memang itu janji-Nya dan Dia tidak pernah mengingkari janji. Namun kita pribadi juga harus introspeksi terlebih dahulu, apa memang cara doa kita sudah benar? Apa memang kita sudah pantas menerima apa yang menjadi doa kita?
.
Ada dua alasan mengapa doa belum diterima. Pertama, tidak memperhatikan adab berdoa, baik adab lahir maupun batin.
.
Rasulullah saw bersabda, “Doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu perbuatan dosa, memutuskan silaturahim atau terburu-buru segera dikabulkan.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah maksud terburu-buru?” Rasululullah saw menjawab, “Ia mengatakan, ‘Aku telah berdoa tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan’, sehingga dia mengabaikan dan meninggalkan doa itu.” (HR. Muslim)
.
Kedua, karena perilaku buruk. Ibrahim bin Adham, salah seorang alim, saat ditanya tentang mengapa doa tidak dikabulkan, ia menjawab. “itu karena hatimu telah mati dari 10 perkara”.
  1. Engkau mengenal Allah Swt, tapi tidak menunaikan apa yang diperintahkan-Nya.
  2. Engkau membaca Al-Quran, tapi tidak mengamalkan isinya.
  3. Engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tapi masih saja menuruti keinginannya.
  4. Engkau mengaku mencintai Rasulullah saw, tapi tidak mencontoh akhlak dan mengerjakan sunnah-sunnah yang beliau lakukan.
  5. Engkau mengaku memimpikan Surga, tapi tidak melakukan perbuatan yang menuju ke arah sana.
  6. Engkau mengaku takut neraka, tapi masih saja melakukan perbuatan dosa.
  7. Engkau mengetahui bahwa kematian itu pasti, tapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
  8. Engkau begitu asyik membicarakan aib orang lain, tapi melupakan aib-aib dirimu sendiri.
  9. Engkau makan rezeki dari Allah Swt, tapi tidak pernah bersyukur kepada-Nya.
  10. Engkau sering menguburkan orang yang meninggal, tapi tidak pernah mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
.
Yak, sekarang kita tanyakan kepada diri kita, apakah ada salah satu dari nomer tersebut yang ada dalam diri kita?  Jadi yang harus kita lakukan adalah melakukan intropeksi diri dan berbenah, karena bukan janji Allah yang salah. Namun kita lah yang salah… Mengapa kita belum menunaikan kewajiban- kewajiban kita sebagai seorang hamba??
.
Cerita Seorang Pengamen
Ketika suatu doa belum terkabul, maka seharusnya seseorang harus tetap berbaik sangka kepada Allah Swt dan terus berdoa, dan bukan malah meninggalkan doa tersebut dan tidak meminta lagi kepada Allah Swt. Sebab mungkin bisa saja, Allah Swt menyimpan doa-doa kita dan akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih bermanfaat di hari akhir nanti. Istilahnya, untuk deposito akhirat dalam bentuk pahala.
.
Kita harus terus berprasangka baik kepada Allah Swt. Saat belum dikabulkan, mungkin saja itu karena Allah Swt menyukai doa dan pengharapan kita, sehingga Dia tidak ingin cepat-cepat mengabulkan permohonan hamba-Nya tersebut.
.
Analogi mudahnya seperti ini deh, temen-temen pernah didatengin pengamen ga? Misalkan lagi nongkrong warung pinggir jalan atau pas naik angkot, pastinya pernah kan? Nah, coba bayangkan kalo yang dateng itu pengamen itu perawakannya tinggi besar, rambut gondrong, muka serem, dan ada tato naga di lehernya. Selain itu, suara dari pengamen ini serak-serak banjir dan membuat telinga ampir mau pecah.
.
Kira-kira apa yang akan kita lakukan terhadap pengamen ini? Tentunya kita akan segera memberi uang kepada pengamen tersebut agar cepat pergi dan selesai bernyanyi. Oke sekarang kasus kedua. Bagaimana kalo sekarang ada seorang pengamen yang datang, tampangnya mirip perpaduan antara Jennifer Lopez dan Angelina Jolie, kemudian suaranya sangat merdu mendayu dayu, dan mukanya sangat manis. Bagaimanakah reaksi kita?
.
Pastinya kita akan menikmati nyanyian dari pengamen tersebut dan tidak akan terburu-buru meminta dia untuk pergi. Bahkan mungkin kita akan terus meminta pengamen tersebut untuk nyanyi, dan nanti di akhir baru kita kasih uangnya, dan bisa jadi dalam jumlah yang besar. Nah, kalau begitu bisa saja mungkin Allah Swt bersikap begitu kepada hamba-hamba-Nya. Jika ada manusia yang berakhlak buruk dan berdoanya dengan cara yang tidak baik, mungkin Allah Swt akan berfirman kepada malaikat untuk segera mengabulkan permohonan hamba-Nya tersebut.
.
Tapi mungkin bila yang menengadahkan tangan adalah hamba-Nya yang rajin beribadah, shalat, sedekah, dll, mungkin saja Allah Swt akan berfirman kepada malaikat, “Tunggu wahai malaikat. Jangan dulu dikabulkan apa yang dia minta. Aku suka dengan tangisannya dalam memujiKu dan memohon kepadaKu. Aku ingin mendengar tangisan dan permohonannya lebih lama lagi karena Aku mencintainya. Jika waktunya tiba, Aku akan mengabulkan semua permohonannya, bahkan akan Kulebihkan dari yang dia minta.” (bener2 bikin nangis..TT)

wrote by Muhammad Assad 
(http://muhammadassad.wordpress.com/)
 

0 komentar:

Posting Komentar