MATH PROGRAMS FOR INTERNATIONAL
COOPERATION IN INDONESIA
By Marsigit,
Faculty of Mathematics and Science,
the State University of Yogyakarta, Indonesia
Ikhtisar oleh:Aris Kartikasari
Tujuan sistem
pendidikan di Indonesia, seperti yang tertera dalam pembukaan UUD 1945 meliputi:
(a) meningkatkan pengabdian penuh kepada Allah SWT, (b) mengembangkan kecerdasan
dan keterampilan individu; (c) mendorong sikap positif kemandirian dan
pengembangan, (d) memastikan bahwa semua anak dapat menulis dan menbaca, dalam
hal ini mendapatkan pendidikan.
Sistem pendidikan
Indonesia saat ini masih menjadikan guru sebagai pusat dari kegiatan belajar
mengajar. Guru diarahkan untuk memberikan penjelasan dan pertanyaan kepada
siswa, dan siswa mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan kertas dan
pensil. Tantangan bagi pendidik dalam dekade berikutnya adalah untuk
meningkatkan belajar siswa dan keterampilan yang lebih tinggi di matematika,
guru harus mengatur instruksi untuk melibatkan anak-anak sehingga mereka secara
aktif membangun pengetahuan dengan pemahaman mereka sendiri (Peterson di
Grouws, et al., 1988).
ketidakberhasilan
proyek untuk mempromosikan perubahan pendidikan di Indonesia karena beberapa kendala
seperti: (1) kompleksitas lingkungan pendidikan, (2) keterbatasan anggaran, (3)
kurangnya sumber daya pendidikan dan fasilitas, (4) divergensi dari konteks
pendidikan seperti etnisitas, budaya, geografi, dan nilai budaya, (5) kurangnya
pemahaman guru tentang teori-teori baik praktek mengajar dan bagaimana untuk
menerapkannya, dan (6) pengembangan pendidikan berbasis pada sifat dari ilmu
dasar dan pendidikan, atau berdasarkan kebutuhan untuk keterampilan bersaing di
era global.
Dalam pembelajaran
matematika di Indonesia, beberapa penyebab masih kurangnya keefektifan proses
belajar mengajar dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang, yaitu dari segi guru
dan matematika, dari segi ini guru haruslah meningkatkan kemampuan mengajar dan
memanage kelas. Yang kedua adalah ditinjau dari segi kurikulum, bahwa guru di
Indonesia guru kesulitan untuk menganalisis petunjuk program pembelajaran,dan
beberapa masalah lainnya. Yang ketiga ditinjau dari segi pendekatan
pembelajaran, kebanyakan guruu menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajaran
matematika dan IPA. Selanjutnya ditinjau dari fasilitas dan buku bacaan, dan yang terakhir ditinjau dari segi
asesemen.
Untuk meningkatkan
pendidikan di Indonesia, perlu adanya beberapa perbaikan, diantaranya: (1)
mengimplementasikan kurikulum yang lebih cocok yaitu lebih sederhana dan
fleksibel, (2)
mendefinisikan kembali peran guru yaitu guru harus memfasilitasi kebutuhan
siswa untuk belajar, (3) mendefinisikan kembali peran kepala sekolah, kepala
sekolah harus mendukung pengembangan profesional guru dengan memungkinkan
mereka menghadiri dan berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah dan pelatihan, (4)
mendefinisikan kembali peran sekolah; sekolah harus mempromosikan manajemen
berbasis sekolah, (5) mendefinisikan kembali peran pengawas; pengawas perlu
memiliki latar belakang yang sama dengan guru mereka mengawasi agar dapat
melakukan akademis supervisi, (6) peningkatan otonomi guru dalam mencoba
menerapkan inovasi dalam matematika dan ilmu pengajaran dan pembelajaran, dan
(7) mempromosikan kolaborasi yang lebih baik antara sekolah dan universitas,
komunikasi antara dosen dan guru harus ditingkatkan, ini dapat dilakukan
melalui penelitian tindakan kolaboratif dan bertukar pengalaman melalui seminar
dan lokakarya.
Salah satu pendidikan
yang maju di dunia adalah di negara jepang. (Nishitani, 2002) menyatakan bahwa karakteristik
program baru studi di Jepang terdiri dari: (a) pengurangan isi pembelajaran,
(b) penurunan jumlah kelas, (c) komprehensif lima hari minggu sekolah, (d)
studi yang terintegrasi kegiatan matematika, (e) kegiatan praktis dan
operasional dan kegiatan pemecahan masalah dan sebagainya, (e) pembelajaran
aktif , (f) memiliki tujuan pembelajaran jelas, (g) memiliki minat pada
pelajaran, (h) memiliki perspektif untuk memecahkan masalah, (i) memiliki rasa
kepuasan dan sukacita, dan (j) memperoleh cara belajar.
0 komentar:
Posting Komentar