Rasulullah saw pernah bersabda, “Doa adalah intisari ibadah”
(HR. Tirmidzi). Dari hadits ini kita dapat menyimpulkan bahwa doa
adalah elemen yang sangat penting. Ibarat satu tubuh, berdoa adalah
kepala dari tubuh tersebut. Berdoa adalah bukti bahwa seorang hamba
ingin dekat kepada Alllah Swt, percaya akan kehebatan Sang Maha
Pencipta, dan merupakan bentuk kerendahan diri seorang hamba.
.
Manusia adalah makhluk yang lemah, yang
tidak mempunyai daya dan kekuatan apapun tanpa izin dari Allah Swt.
Sungguh kita semua ini tidak akan mampu hidup barang sedetik pun tanpa
kasih sayang dari-Nya. Saat kita menyadari keterbatasan ini, sudah
sepantasnya kita menjadikan Allah Swt sebagai tempat bersandar
satu-satunya untuk meminta pertolongan dan memohon perlindungan.
.
Namun karena kebodohan manusia, masih
ada saja, bahkan mungkin banyak, orang-orang yang merasa sombong dan
melupakan Tuhannya. Masih banyak orang yang merasa sudah tidak
membutuhkan-Nya, tidak mengenal segala bentuk kemurahan-Nya untuk
meminta apapun kepada-Nya. Padahal, Allah Swt sendiri yang sudah
berfirman, “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Ku-kabulkan bagimu..” (QS. Al-Mukmin: 60)
.
Berdoa adalah senjata bagi kaum mukmin.
Untuk memperoleh kebahagiaan dunia akhirat, kita harus banyak berdoa
kepada-Nya. Namun tentu saja, sebanyak apapun kita berdoa untuk meraih
cita-cita, jika tidak disertai dengan usaha, maka hasilnya akan nol
besar. Seperti sebuah pepatah, “Doa tanpa usaha itu bohong, dan usaha
tanpa doa itu sombong”. Usaha menjadi unsur yang wajib sebagai syarat
tercapainya sebuah cita-cita.
.
Allah Swt selalu mengabulkan doa setiap hamba-Nya. Rasulullah saw bersabda: “Tiada
seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya,
dan dia memperoleh salah satu dari 3 hal, yaitu dipercepat terkabulnya
baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau
diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani).
.
Dari hadits di atas, jelas sekali bahwa
Allah Swt akan selalu mengabulkan setiap doa. Cuma, dalam bentuk
seperti apa yang kita ga tau. Jadi kesimpulannya adalah, Allah Swt akan
selalu menjawab doa para hamba-Nya dengan 3 cara, yaitu yes, not now and there is a better option. Berarti, tidak ada jawaban no.
.
Mengapa Doa Tidak Dikabulkan?
Pernah ga terkadang kita menginginkan
sesuatu tapi blom dikasih oleh Allah Swt? Mungkin jawaban mayoritasnya
adalah, “bukan pernah lagi, tapi SERING!” hehehe.. But that’s fine,
saya pun demikian. Kok bisa ya? Bukankah Allah Swt sendiri yang sudah
berfirman seperti yang tertulis di ayat di atas bahwa Dia akan
mengabulkan semua permohonan hamba-Nya.
.
Itu memang benar, bahwa Allah Swt akan
selalu mengabulkan doa-doa hamba-Nya karena memang itu janji-Nya dan
Dia tidak pernah mengingkari janji. Namun kita pribadi juga harus
introspeksi terlebih dahulu, apa memang cara doa kita sudah benar? Apa
memang kita sudah pantas menerima apa yang menjadi doa kita?
.
Ada dua alasan mengapa doa belum diterima. Pertama, tidak memperhatikan adab berdoa, baik adab lahir maupun batin.
.
Rasulullah saw bersabda, “Doa
seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk suatu
perbuatan dosa, memutuskan silaturahim atau terburu-buru segera
dikabulkan.” Seorang sahabat bertanya, “Apakah maksud terburu-buru?” Rasululullah saw menjawab, “Ia mengatakan, ‘Aku telah berdoa tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan’, sehingga dia mengabaikan dan meninggalkan doa itu.” (HR. Muslim)
.
Kedua, karena perilaku buruk.
Ibrahim bin Adham, salah seorang alim, saat ditanya tentang mengapa doa
tidak dikabulkan, ia menjawab. “itu karena hatimu telah mati dari 10
perkara”.
- Engkau mengenal Allah Swt, tapi tidak menunaikan apa yang diperintahkan-Nya.
- Engkau membaca Al-Quran, tapi tidak mengamalkan isinya.
- Engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tapi masih saja menuruti keinginannya.
- Engkau mengaku mencintai Rasulullah saw, tapi tidak mencontoh akhlak dan mengerjakan sunnah-sunnah yang beliau lakukan.
- Engkau mengaku memimpikan Surga, tapi tidak melakukan perbuatan yang menuju ke arah sana.
- Engkau mengaku takut neraka, tapi masih saja melakukan perbuatan dosa.
- Engkau mengetahui bahwa kematian itu pasti, tapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
- Engkau begitu asyik membicarakan aib orang lain, tapi melupakan aib-aib dirimu sendiri.
- Engkau makan rezeki dari Allah Swt, tapi tidak pernah bersyukur kepada-Nya.
- Engkau sering menguburkan orang yang meninggal, tapi tidak pernah mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
.
Yak, sekarang kita tanyakan kepada diri
kita, apakah ada salah satu dari nomer tersebut yang ada dalam diri
kita? Jadi yang harus kita lakukan adalah melakukan intropeksi diri
dan berbenah, karena bukan janji Allah yang salah. Namun kita lah yang
salah… Mengapa kita belum menunaikan kewajiban- kewajiban kita sebagai
seorang hamba??
.
Cerita Seorang Pengamen
Ketika suatu doa belum terkabul, maka
seharusnya seseorang harus tetap berbaik sangka kepada Allah Swt dan
terus berdoa, dan bukan malah meninggalkan doa tersebut dan tidak
meminta lagi kepada Allah Swt. Sebab mungkin bisa saja, Allah Swt
menyimpan doa-doa kita dan akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih
bermanfaat di hari akhir nanti. Istilahnya, untuk deposito akhirat
dalam bentuk pahala.
.
Kita harus terus berprasangka baik
kepada Allah Swt. Saat belum dikabulkan, mungkin saja itu karena Allah
Swt menyukai doa dan pengharapan kita, sehingga Dia tidak ingin
cepat-cepat mengabulkan permohonan hamba-Nya tersebut.
.
Analogi mudahnya seperti ini deh,
temen-temen pernah didatengin pengamen ga? Misalkan lagi nongkrong
warung pinggir jalan atau pas naik angkot, pastinya pernah kan? Nah,
coba bayangkan kalo yang dateng itu pengamen itu perawakannya tinggi
besar, rambut gondrong, muka serem, dan ada tato naga di lehernya.
Selain itu, suara dari pengamen ini serak-serak banjir dan membuat
telinga ampir mau pecah.
.
Kira-kira apa yang akan kita lakukan
terhadap pengamen ini? Tentunya kita akan segera memberi uang kepada
pengamen tersebut agar cepat pergi dan selesai bernyanyi. Oke sekarang
kasus kedua. Bagaimana kalo sekarang ada seorang pengamen yang datang,
tampangnya mirip perpaduan antara Jennifer Lopez dan Angelina Jolie,
kemudian suaranya sangat merdu mendayu dayu, dan mukanya sangat manis.
Bagaimanakah reaksi kita?
.
Pastinya kita akan menikmati nyanyian
dari pengamen tersebut dan tidak akan terburu-buru meminta dia untuk
pergi. Bahkan mungkin kita akan terus meminta pengamen tersebut untuk
nyanyi, dan nanti di akhir baru kita kasih uangnya, dan bisa jadi dalam
jumlah yang besar. Nah, kalau begitu bisa saja mungkin Allah Swt
bersikap begitu kepada hamba-hamba-Nya. Jika ada manusia yang berakhlak
buruk dan berdoanya dengan cara yang tidak baik, mungkin Allah Swt akan
berfirman kepada malaikat untuk segera mengabulkan permohonan hamba-Nya
tersebut.
.
Tapi mungkin bila yang menengadahkan
tangan adalah hamba-Nya yang rajin beribadah, shalat, sedekah, dll,
mungkin saja Allah Swt akan berfirman kepada malaikat, “Tunggu
wahai malaikat. Jangan dulu dikabulkan apa yang dia minta. Aku suka
dengan tangisannya dalam memujiKu dan memohon kepadaKu. Aku ingin
mendengar tangisan dan permohonannya lebih lama lagi karena Aku
mencintainya. Jika waktunya tiba, Aku akan mengabulkan semua
permohonannya, bahkan akan Kulebihkan dari yang dia minta.” (bener2 bikin nangis..TT)
wrote by Muhammad Assad
(http://muhammadassad.wordpress.com/)
(http://muhammadassad.wordpress.com/)
0 komentar:
Posting Komentar