The Effort to
Increase the Student’s Motivation
in Mathematics
Learning with Some Teaching Aids
in Junior High
School 5 Wates, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia
By: Marsigit & Ida Supadmi
Ihtisar oleh: Aris Kartikasari
Sebagai faktor yang
paling berpengaruh dalam proses belajar mengajar di kelas, guru haruslah mampu berperan
sebagai informator, komunikator, dan fasilitator. Metode mengajar digunakan oleh guru bisa melakukan interaksi
antara guru, siswa, dan prestasi
belajar. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi siswa,
khususnya dalam belajar matematika adalah dengan membuat proses belajar mengajar
menjadi lebih menyenangkan, menarik, dan berkaitan dengan kehidupan nyata. Pada
tingkat smp yang menurut teori kognitif dari Peaget mulai bermunculan ide-ide
untuk membandingkan, mendiskusikan, dan membuat kesimpulan, maka model
pembelajaran permainan kartu merupakan model yang tepat diberikan kepada siswa
tingkat smp. Model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan kesempatan kepada siswa mencari sendiri jalan keluar dari suatu
permasalahan yang dihadapi siswa.
Melalui penelitian yang
dilakukan oleh Drs. Marsigit, MA bersama dengan guru matematika di SMP 5 Wates Kabupaten
Kulon Progo, penelitian dilakukan di kelas IIA, penelitian tersebut memiliki
tiga siklus untuk tiga topik materi, yaitu akar kuadrat, garis sejajar, dan
teorema phytagoras. Indikator dari penelitian tersebut adalah adanya
peningkatan tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Metode yang
digunakan untuk ketiga topik tersebut adalah metode permainan kartu untuk akar
kuadrat, sedangkan untuk garis sejajar dan teorema phytagoras, guru menggunakan
masalah dalam kehidupan sehari-hari, yaitu melalui tembok ruang kelas dan
lantai.
Hasil pengamatan
diambil selama proses belajar-mengajar yang dijalankan menunjukkan bahwa minat siswa dalam pembelajaran
tersebut sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengerjakan
worksheet saat sesi tanya jawab, diskusi, ada begitu banyak siswa yang
mengangkat tangan mereka, yang menunjukkan keinginan mereka yang sangat kuat
untuk menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan mereka mengenai soal yang
diberikan.
Dari penelitian yang
telah dilakukan, dapat dipastikan bahwa untuk mengajarkan matematika kepada
siswa, tidaklah harus dengan metode pengajaran yang formal, dan metode
menjelaskan, akan tetapi lebih baik apabila metode pembelajaran matematika
lebih bervariasi yang memungkinkan siswa tidak merasa jenuh dan mampu
mengembangkan pikirannya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar