Hari/
Tanggal : Selasa, 13 November
2012
Mata
kuliah : Filsafat
Pendidikan Matematika
Dosen
Pengampu : Prof. Marsigit
Pertanyaan:
Oleh
Aris Kartikasari
09313244005
- Apakah
hakekatnya dari hakekat?
- Kapankah
seseorang akan berhenti berfilsafat?
- Apakah
unsur yang paling mendasar dalam kita berfilsafat dengan benar?
- Manfaat
apa yang kita bisa peroleh dari mempelajari filsafat?
- Siapakah
yang mempelajari filsafat?
- Apakah
filsafat mempelajari dirinya sendiri?
- Apakah
arti dari hermeunitika dalam berfilsafat?
- Apakah
khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar/tidak sadar?
- Apakah
filsafat orang lain dapat mempengaruhi filsafat kita?
- Dalam
kondisi apa kita bisa memulai berfilsafat?
Jawaban oleh (Pasttita Ayu L. 09313244017)
dan Komentar (Aris Kartikasari 09313244005):
- Sejujurnya
saya kurang bisa mengetahui hakekatnya dari hakekat. Oleh karena itu saya
merasa hakekatnya dari hakekat adalah Allah SWT. Allah yang paling tahu
dan mengetahui, jadi jawabannya adalah Allah.
Komentar :
Saya
setuju dengan jawaban di atas, karena yang maha mengetahui tentang segala
sesuatu di alam semesta ini adalah Allah SWT. Manusia hanya mempelajari dan
memikirkan yang ada dan yang mungkin ada.
- Seseorang
akan berhenti berfilsafat ketika dia berhenti berpikir dan sudah
kehilangan kesadaran atau dengan kata lain orang tersebut sudah meninggal
dunia.
Komentar:
saya setuju dengan jawaban saudari pastita,
bahwa berfilsafat adalah kegiatan berpikir dimana setiap manusia yang hidup dan
sadar telah diberikan pikiran, dan segala sesuatu yang mampu dikerjakan dengan
baik merupakan hasil dari berpikir. Berpikir akan berhenti ketika manusia sudah
kehilangan kesadaran atau meninggal dunia.
- Menurut
saya berfilsafat adalah mencari kebenaran yang sebenar-benarnya . jadi
dasarnya adalah spiritual (Allah dan ajarannya)
Komentar:
saya
setuju dengan jawaban di atas. Menurut apa yang saya baca, berfilsafat adalah
berpikir untuk mencari kebenaran yang kita yakini hingga manusia mencari
kebenaran tersebut sampai akarnya, dan tidak akan pernah berhenti hingga
manusia tersebut benar-benar menemukan kebenaran hakiki. Dalamm mencari
kebenaran, manusia membutuhkan berbagai landasan termasuk berpikir dan berdoa.
Karena berpikir tidaklah cukup untuk mencapai kebenaran. Karena pada dasarnya
kebenaran sejati adalah Allah yang bisa kita dapatkan melalui aspek spiritual.
- Karena
berfilsafat adalah berpikir, maka manfaat dari filsafat adalah kita
belajar untuk memahami suatu masalah dan mencari solusi dari permasalahan
tersebut. Serta memberikan argumentasi yang cukup terhadap masalah
tersebut.
Komentar:
saya
setuju dengan jawaban tersebut, dimana berfilsafat adalah berpikir, maka
manfaat berfilsafat sama dengan manfaat berpikir, dimana manusia berpikir untuk
menyelesaikan suatu masalah.
- Yang
membelajari filsafat adalah manusia yang memiliki kesadaran dan kemampuan
untuk berpikir.
Komentar:
jawaban
tersebut tepat menurut saya, karena yang dibekali pikiran oleh Allah adalah
manusia, maka yang mampu berpikir adalah manusia yang memiliki kesadaran,
karena apabila manusia tidak memiliki kesadaran, niscaya dia tidak akan mampu
berpikir lagi. Contohnya adalah orang yang meninggal dunia.
- Iya,
karena filsafat merupakan berpikir dan refleksi, jadi perlunya refleksi
yang menunjukkan filsafat juga mempelajari dirinya sendiri.
Komentar:
Saya
setuju dengan jawaban tersebut, filsafat adalah ilmu berpikir, segala sesuatu
yang ada dan tidak ada dipikirkan melalui filsafat. Dan filsafat itu sendiri
merupakan objek dari berpikir, jadi benar adanya bahwa filsafat mempelajari
dirinya sendiri.
- Hermeneutika
adalah metode dalam mempelajari filsafat. Hermeneutika mengandung makna
menerjemahkan dan diterjemahkan mengenai fenomena alam. Hermeneutika
berasal dari bahasa Yunani hermeun yang artinya dewa pembisik.
Hermeneutika daoat berbentuk fungsi linear (misalnya waktu ) dan dapat
pula berbentuk cycle (melingkar) misalnya hal-hal yang berulang.
Komentar:
Saya
setuju dengan jawaban tersebut, bahwa pada kuliah sebelumnya Prof. Marsigit
seringkali mengungkapkan hermeneutika yang memiliki arti diterjemahkan dan
menerjemahkan.
- Apabila
khayalan dilakukan secara tidak sadar maka orang tersebut bisa mengalami
gangguan jiwa. Jadi khayalan tingkat tinggi dilakukan secara sadar.
Komentar:
Berkhayal
kadang akan membuat manusia senang,
karena dari khayalan tersebutlah manusia mampu mencapai apa yang dia inginkan.
Namun apabila dalam berkhayal manusia tidak dibekali pikiran dan spiritualm
maka manusia akan menjadi giladan kehilangan kesadaran.
- Iya,
dapat mempengaruhi. Karena filsafat merupakan berpikir, jadi bisa
dipengaruhi orang lain melalui argumen.
Komentar:
Saya
setuju dengan jawaban di atas, karena terkadang saya mengalami sendiri hal ini,
saat saya berpikir tentang sesuatu, akan selalu ada orang yang berpikiran lain
dan mampu mempengaruhi argumen saya, dan itu tidak menjadi masalah karena
setiap manusia memiliki pikiran masing-masing.
- Orang
dapat dikatakan layak untuk memulai filsafat ketika dia dalam keadaan
sadar dan dapat berpikir. Jadi apabila kita mampu merefleksikan hidup dan
menggunakan akal dan pengalaman sudah cukup menunjukkan bahwa kita bisa
berfilsafat dan siap untuk memulai berfilsafat.
Komentar:
Saya
juga setuju dengan jawaban tersebut, karena berfilsafat adalah berpikir sehingga untuk berpikir manusia harus
memiliki kesadaran. Maka mulai berfilsafat saat dia memiliki kesadaran.
0 komentar:
Posting Komentar